Dalam
salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang),
disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20
miliar tahun yang lalu yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam
semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut,
seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik. Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca tentang teori tersebut.
Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan:
seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik. Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca tentang teori tersebut.
Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan:
"Dan apakah orang-orang kafir
tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
Lalu dalam Quran surat Fussilat
(surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman:
"Kemudian Dia menuju langit dan
langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:
"Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
Kata asap dalam ayat tersebut di
atas menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan
partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur
yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.
Lalu dalam surat At-Talaq (surat ke-65) ayat 12 Allah berfirman:
Lalu dalam surat At-Talaq (surat ke-65) ayat 12 Allah berfirman:
"Allah-lah yang menciptakan
tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar
kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
sesungguhnya Allah ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu"
Para ahli menafsirkan bahwa kata
tujuh menunjukkan sesuatu yang jamak (lebih dari satu), dimana secara tekstual
hal ini mengindikasikan bahwa di alam semesta ini terdapat lebih dari satu bumi
seperti bumi yang kita tempati sekarang ini.
Beberapa hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini adalah fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga kelompok benda yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda yang berada di langit, benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang berada di antara keduanya. Kita dapat menemukan tentang hal ini pada beberapa surat yaitu surat To-Ha (surat ke-20) ayat 6 yang artinya:
Beberapa hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini adalah fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga kelompok benda yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda yang berada di langit, benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang berada di antara keduanya. Kita dapat menemukan tentang hal ini pada beberapa surat yaitu surat To-Ha (surat ke-20) ayat 6 yang artinya:
"Kepunyaan-Nya lah semua yang
ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang
di bawah tanah"
Lalu dalam surat Al-Furqan (aurat
ke-25) ayat 59 yang artinya:
"Yang menciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa..."
Juga dalam surat Al-Sajda (surat
ke-32) ayat 4 yang artinya:
"Allah-lah yang menciptakan
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa..."
Dan surat Qaf (surat ke-50) ayat 58
yang artinya:
"Dan sesungguhnya telah Kami
ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan
Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan"
Dari
surat-surat tersebut di atas terlihat bahwa secara umum proses terciptanya
jagat raya ini berlangsung dalam 6 periode atau masa dimana tahapan dalam
proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan pula bahwa terciptanya jagat raya
terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya bersatu. Selain itu
disebutkan pula tentang lebih dari satu langit dan bumi dan keberadaan ciptaan
di antara langit dan bumi.




0 komentar:
Posting Komentar